Copyright © P@KD3? it's me
Design by Dzignine
Sabtu, 05 Januari 2013

#45 Rahasia di Balik Perayaan Tahun Baru Masehi

Assalamualaikum :D

tahun 2012 udah lewat, sekarang udah tahun 2013, udah nyiapin resolusi tahun 2013 belum?
resolusi? apaan tu?
resolusi itu semacam tulisan yang berisi apa apa saja yang ingin kita capai. jangan cuma diingat saja, tapi ditulis, karena kalau cuma diingat saja nanti akan lupa. nggak mau kan 2013 terlewatkan sia sia tanpa mencapai apapun.

eh, tunggu dulu, di balik perayaan tahun baru masehi ini ada rahasia tersembunyi lho.

Sejarah Tahun Masehi

Awal muasal tahun baru 1 Januari jelas dari praktik penyembahan kepada dewa matahari kaum Romawi. Kita ketahui semua perayaan Romawi pada dasarnya adalah penyembahan kepada dewa matahari yang disesuaikan dengan gerakan matahari.

Sebagaimana yang kita ketahui, Romawi yang terletak di bagian bumi sebelah utara mengalami 4 musim dikarenakan pergerakan matahari. Dalam perhitungan sains masa kini yang juga dipahami Romawi kuno, musim dingin adalah pertanda ’mati’ nya matahari karena saat itu matahari bersembunyi di wilayah bagian selatan khatulistiwa.

Sepanjang bulan Desember, matahari terus turun ke wilayah bahagian selatan khatulistiwa sehingga memberikan musim dingin pada wilayah Romawi, dan titik tterjauh matahari adalah pada tanggal 22 Desember setiap tahunnya. Lalu mulai naik kembali ketika tanggal 25 Desember. Matahari terus naik sampai benar-benar terasa sekitar 6  hari kemudian.

Karena itulah Romawi merayakan rangkaian acara ’Kembalinya Matahari’ menyinari bumi sebagai perayaan terbesar. Dimulai dari perayaan Saturnalia (menyambut kembali dewa panen) pada tanggal 23 Desember. Lalu perayaan kembalinya Dewa Matahari (Sol Invictus) pada tanggal 25 Desember. Sampai tanggal 1-5  Januari yaitu Perayaan Tahun Baru (Matahari Baru)

Sanbenito, Tanda Muslim Telah Murtad


Ketika kaum Frank yang beragama Kristen Trinitarian menyerang Negeri Muslim Andalusia, mereka menangkapi, menyiksa, membunuh dengan sadis kaum Muslim yang tidak mau tunduk kepada mereka.

Setelah menguasai Andalusia, kaum Kristen Trinitarian membentuk lembaga yang bernama Inkuisisi. Sebuah lembaga dalam Gereja Katholik Roma yang bertugas melawan ajaran sesat, atau pengadilan atas seseorang yang didakwa bid'ah. Dan dalam hal ini yang dimaksud sesat/bid'ah adalah muslim.

Tawanan-tawanan muslim itu kemudian didakwa sesat dan harus dibakar hidup-hidup sebagai hukuman. jika terdakwa bersedia convert atau pindah agama, mereka tidak akan dibakar hidup-hidup, melainkan diberi simpati dengan digantung dulu baru dibakar -_- (sama aja mati kali). selain itu, ada satu lagi pilihan, yaitu dengan 'bertobat' sebelum dihukum, kalau yang ini dibiarkan hidup.

Adalah sebuah pakaian yang diberi nama Sanbenito, pakaian dan topi khas yang dipakaikan kepada tawanan muslim yang telah menyerah dan mau conferso (confert/murtad). Pakaian ini untuk membedakan mereka (para converso) dengan orang-orang lain ketika berjalan di tempat-tempat umum di Andalusia yang saat itu telah takluk di tangan Ratu Isabella dan Raja Ferdinand. Merasa familiar dengan bentuk topi Sanbenito?

Kini, 6 abad setelah peristiwa yang sangat sadis tersebut berlalu, para remaja muslim, anak-anak muslim justru memakai pakaian Sanbenito untuk merayakan tahun baru masehi dan merayakan ulang tahun. Meniup trompet-terompet ala topi Sanbenito di saat pergantian tahun.



nah, bagaimana teman teman? dari pada hura hura di jalan, niup-niup terompet nggak jelas, nonton konser begadang, mending muhasabah atau menghitung-hitung apa saja yang telah kita lakukan di tahun sebelumnya, bermanfaat untuk meringankan saat hari perhitungan (yaumul hisab) nanti lho.

sekian dulu ya teman teman
Wassalamualaikum :D

Sumber: Exist Magz Vol 1, Lembaga My Life Malang


0 komentar:

Posting Komentar